Spiritualitas 5 Unsur Alam

Sebuah Ulasan untuk Novel “Supernova” Karya Dewi Lestari)


          
  Dewi Lestari menuliskan, segalanya terjadi tak terduga-duga. Hanya ada satu yang pasti dalam hidup, yaitu ketidakpastian. Hanya satu yang yang patut Anda harapkan datang, yaitu yang tidak diharapkan. Kalimat bernada retoris tersebut kian melekat dalam kisah lima unsur alam yang terangkum dalam serial novel Supernova. Novel ini menyuguhkan sebuah pencarian jati diri dan spiritualitas seorang manusia yang bereinkarnasi menjadi Bintang Jatuh, Akar, Petir, Partikel, dan Gelombang.
            Lewat serial pertama berjudul Putri, Kesatria, dan Bintang Jatuh, Dewi Lestari membawakan sebuah kisah perselingkuhan dengan cara pandang spiritualisme. Perselingkuhan tidak lagi dimaknai dari bagaiman rasa sakit yang ditimbulkan, namun bagaimana manusia mampu melepaskan nafsu dan menghargai pilihan orang lain. Alur cerita yang tidak mudah ditebak ini akhirnya menjadikan Supernova jauh dari kesan melankolis.
            Novel bergenre science fiction ini semakin menarik ketika melibatkan tokoh virtual bernama Supernova. Sebagai situs private chatting yang menawarkan solusi atas persoalan sehari-hari, Supernova mampu melontarkan jawaban filosofis kepada kliennya. Tokoh virtual inilah yang kemudian diumpamakan sebagai Bintang Jatuh. Kecerdasan dan kebijaksanaannya menyejukkan, namun tidak ada yang tahu pasti siapa Supernova sebenarnya. Sama halnya dengan bintang jatuh, kehadirannya diyakini mampu mengabulkan segala do’a, namun secara bersamaan tidak ada yang tahu pasti apakah keyakinan tersebut benar adanya.
            Berlanjut ke novel kedua berjudul Akar. Di novel ini Dee membawakan cerita dengan gaya ringan dan lebih mudah dipahami. Akar adalah bentuk reinkarnasi seorang lelaki Budha pembuat tato yang menghabiskan hidupnya dengan berpetualang. Sekilas tidak ada yang menarik dari lelaki kurus bernama Bodhi tersebut. Namun, karakternya kian memikat ketika sosok Bodhi digambarkan sebagai pemuda tangguh yang berupaya mencari jati diri hingga berkeliling Asia.
            Bodhi tidak pernah menyangka dirinya adalah reinkarnasi akar. Dia pun semakin bingung ketika Supernova mengatakan ia bersama unsur alam lainnya dikirim ke bumi untuk sebuah tugas rahasia. Salah satu unsur alam tersebut adalah petir. Seri ketiga Supernova yang berjudul Petir menggambarkan sosok Petir adalah reinkarnasi seorang gadis tomboy bernama Elektra. Gadis  ini hidup sebatang kara dan memiliki kekuatan elektrik dari dalam tubuhnya.
            Pertemuan Akar dan Petir tidak diikuti oleh unsur alam lainnya. Di novel keempat, Dewi Lestari justru menceritakan tokoh baru bernama Zarah. Zarah adalah anak pertama seorang dosen Botani yang menggemari fungi. Hingga suatu ketika, ayah Zarah menghilang tanpa diketahui jejaknya. Terakhir, ayah Zarah sering mendatangi sebuah bukit terlarang yang ternyata terdapat banyak fungi dan belum terjamah manusia. Kejadian ini mengantarkan Zarah menjadi fotografer lepas dan berkeliling dunia untuk mencari ayahnya.
            Lima tahun lebih Zarah mengunjungi berbagai negara, namun ayahnya tak kunjung ditemukan. Pencariannya hampir menemui titik terang ketika ia bertemu dengan seorang ahli saman yang begitu tertarik dengan fenomena UFO. Bersamaan dengan itu, Zarah menerima surel yang mengatakan dirinya adalah reinkarnasi partikel. Ia pun membaca lekat-lekat pengirim surel tersebut: Supernova. Zarah semakin bingung dibuatnya.
            Akhir yang menggantung memang menjadi ciri khas serial Supernova. Ketika pembaca dibuat tegang oleh pencarian ayah Zarah, Dee malah mengalihkan perhatian pembaca dengan menceritakan tokoh lain lagi. Di novel kelima berjudul Gelombang, Dee mengangkat kisah pemuda Batak yang menderita phobia terhadap tidur panjang. Lebih tepatnya, pemuda bernama Alfa ini takut jika ia tidur panjang ia akan mimpi buruk.
            Lambat laun, ketika Alfa berusaha melawan mimpi buruknya, ia melihat simbol-simbol aneh, seperti bintang jatuh, akar, partikel, dan gelombang.  Sejak saat itu, Alfa selalu mendapat mimpi yang sama setiap kali ia tidur panjang. Ia diingatkan bahwa dirinya adalah reinkarnasi gelombang yang ditugaskan untuk menemukan unsur alam lainnya. Awalnya, Alfa menganggap pesan tersebut tak masuk akal, namun semakin lama ia mempelajari pola mimpinya, Alfa pun mulai mengerti siapa yang dimaksud gelombang.
            Bagi saya, kelima novel Supernova bukan sekedar bacaan fiksi yang menghibur. Di dalamnya terdapat banyak pelajaran berharga, tidak hanya menyangkut pengetahuan sains, namun juga pesan moral.  Pencarian jati diri tokoh-tokoh Supernova—Bintang jatuh, Akar, Petir, Partikel dan Gelombang—mengajarkan banyak hal tentang makna spiritualitas: darimana kita berasal, untuk apa kita dilahirkan, serta apa yang mampu kita lakukan pada dunia. Ketiga pertanyaan inilah yang menentukan siapa diri kita di dunia.

Komentar